ADZKIA - 53 Siswa Sekolah Kader SMA Adzkia Islamic School Pesantren Daarut Tauhiid Tangerang Selatan mengikuti Sidang Karya Tulis Ilmiah (KTI). Hasil kerja keras yang telah mereka persiapkan sejak empat bulan silam tersebut kini dipertanggungjawabkan di depan dua Dewan Penguji dan Pembimbing.

Ketua Pelaksana kegiatan Sidang Karya Tulis Ilmiah, Ustazah Hijriahtun Khairiahty menuturkan, agenda rutin tahunan ini diselenggarakan selama lima hari, Senin - Jumat (15-19/1). “Sidang karya tulis ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat wajib siswa sebelum kelulusan. Harapannya, dengan adanya kegiatan seperti ini, siswa dapat mulai belajar menulis dan menghasilkan karya, serta yang terpenting, waktu kelulusan ada karya yang dimiliki,” ujar Ustazah Ria, saat ditemui Jumat (19/1).

Menurut perempuan berdarah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, untuk tahun keenam pelaksanaan program penulisan karya tulis di SMA Adzkia, jenis tulisan yang dibuat di tahun ini cukup menantang. “Untuk tahun ini, seluruh siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis ilmiah. Berbeda dari tahun lalu dimana siswa dapat memilih jenis karya tulis ilmiah atau non ilmiah,” ujar Ustazah Ria. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi siswa, karena harus lebih jeli dalam melihat berbagai permasalahan yang akan diangkat menjadi tema karya tulis ilmiah.

Ada berbagai tema menarik yang diangkat menjadi judul karya tulis tahun ini, diantaranya mulai dari tema penelitian terkait motivasi belajar siswa, layanan catering di sekolah, variasi teknik menghapal alquran yang dapat diterapkan oleh sekolah, analisis novel, hingga pembahasan terkait Eco Enzyme yang akhir-akhir ini menjadi inovasi baru dari siswa SMA Adzkia. "Alhamdulillah tahun ini sangat beragam tema yang diangkat oleh siswa, dan semuanya menarik," ungkap Ustazah Ria.

Untuk teknis presentasi, dituturkan Ustazah yang akrab disapa Miss Ria ini, satu siswa mendapatkan kesempatan memaparkan karyanya selama 30 menit. “Itu sudah termasuk tanya jawab. Jadi waktu 30 menit tadi sudah terbagi antara presentasi 10 menit, tanya jawab dengan dua Dewan Penguji serta Pembimbing selama 20 menit,” tambahnya. Hingga hari kelima berlangsungnya sidang terbuka karya tulis ilmiah ini, seluruh siswa tampak antusias. Ada raut khawatir yang terlihat dari mereka yang akan menjalani sidang, namun saat pelaksanaan sidang berlangsung, raut khawatir dan nervous tersebut berganti menjadi rasa percaya diri. 

Terlebih lagi, apa yang mereka ulas di karya tulis disesuaikan dengan kemampuan dan ketertarikan mereka sendiri. "Alhamdulillah ini hari terakhir sidang terbuka karya tulis ilmiah, dan so far semua berjalan lancar. Mudah-mudahan apa yang telah diikhtiarkan para siswa hingga saat ini dapat berguna bagi mereka di masa mendatang, dan dapat menjadi pengalaman bagi mereka dalam penulisan skripsi saat mereka berada di jenjang Universitas ataupun di dunia kerja kelak," tutup Ustazah Ria. (Nawang)