ADZKIA – Sekolah Kader SMA Adzkia Islamic School kembali mendulang prestasi. Setelah sukses mengantar 22 siswa menginjakkan kaki sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk tahun ajaran 2022/2023, pekan ini tiga siswa eksisting sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Daarut Tauhiid Rahmatan Lil Alamin tersebut turut membawa kabar gembira.

Melalui ajang kejuaraan UHAMKA CUP Tingkat Nasional, Ikhmal Muzakki, M. Kholis Sya’bani, dan Swandana Halim, berhasil mempersembahkan Medali Emas dalam tiga kategori berbeda. “Alhamdulillah, dalam momen Kejuaraan Nasional Antar Perguruan Pencak Silat se-Indonesia kemarin kita bisa memperoleh hasil terbaik, dan mendapatkan tiga emas,” ujar Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMA Adzkia, Ustazah Rina Nurutami, Selasa (23/3).

Berdasarkan pertandingan yang digelar selama dua hari (20-21/8) tersebut, Ikhmal Muzakki S., siswa kelas XI MIPA SMA Adzkia yang berasal dari Tangerang Selatan, Banten, berhasil menerima Medali Emas dalam Tanding Silat Kelas E. Sementara Swandana Halim, Siswa dari kelas X MIPA asal Medan, Sumatera Utara, berhasil meraih Medali emas dalam Tanding Silat Kelas A. Melalui kategori berbeda, M. Kholis Sya’bani, pun tak mau kalah. Mengandalkan kemampuannya dalam seni bela diri kategori Seni Tunggal Putra, siswa asal Karawang, Jawa Barat tersebut berhasil meraih Juara I dan meraih medali Emas.

Ketiga siswa SMA Adzkia ini pun mengaku senang karena bisa mempersembahkan prestasi perdana untuk sekolahnya. Swandana Halim, siswa rekomendasi DT Peduli Medan menuturkan, dirinya tak menyangka dapat mengharumkan nama sekolah. “Ini medali pertama yang bisa saya berikan untuk SMA Adzkia. Mudah-mudahan selanjutnya bisa terus berprestasi dan mengharumkan nama sekolah,” ujar Halim. 

Siswa yang lahir di Medan, 14 tahun silam tersebut menuturkan, sama sekali tak menyangka bisa memenangkan medali emas. Terlebih, ini merupakan panggung turnamen perdana yang ia coba ikuti, meskipun telah berlatih silat sejak duduk di kelas I SMP. “Lawannya kemarin terlihat seperti sudah berpengalaman. Dari gerakannya terlihat mereka sudah punya gambaran turnamen akan seperti apa,” jelas Halim.

Meskipun memiliki tubuh yang tergolong kecil, siswa asal Medan ini sama sekali tak gentar dan tetap memilih bertanding dengan kategori pertandingan (fight). “Justru ini merupakan niat awal saya berlatih silat. Saya tahu badan saya kecil, dan harapannya dengan latihan silat, saya memiliki kemampuan untuk membela diri. Saya juga tidak mau dianggap lemah hanya karena memiliki fisik yang kecil,” tuturnya semangat.

Melalui olahraga silat ini, Halim berharap dapat kembali mengharumkan nama almamaternya. Mimpi Halim pun ternyata tak main-main. Ia bahkan telah memiliki target untuk dapat menang dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional (Pospenas). “Dalam waktu dekat mudah-mudahan bisa mengikuti Pospenas dan bisa kembali mengharumkan sekolah. Aamin Yaa Rabb,” pungkasnya. (Nawang)

Add comment