Demi kehormatanku,
aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, ikut serta membangun masyarakat, serta menepati Darma Pramuka.
ADZKIA – Ucapan tegas nan lantang naskah Trisatya di atas terdengar memenuhi seantero lapangan Adzkia Islamic School, Senin (14/8). Di tengah gelap, bertemankan seberkas cahaya dari sebatang lilin, janji ulang Pramuka pun diikrarkan.
Khidmat, dan penuh kesungguhan, menggambarkan suasana perayaan dirgahayu Pramuka ke-62 malam itu. Teknis pelaksaan ulang janji ini pun juga cukup unik, dimana salah seorang anggota ambalan memegang bendera merah putih, lalu teman disebelahnya memegang pundak anggota ambalan tersebut, hingga seterusnya. “Alhamdulillah telah terselenggara kegiatan Ulang Janji dalam rangka menyemarakkan hari ulang tahun Pramuka di SMA Adzkia Islamic School,” ujar Waka Kesiswaan SMA Adzkia, Ustazah Rina Nurutami, Selasa (15/8).
Sesuai dengan namanya, menurut Ustazah Rina, kegiatan pelaksanaan ulang janji ambalan Teuku Umar dan Cut Nyak Dien di Gugus Depan (Gudep) 01.137 dan 01.138 ini memang digelar setiap tahun, bertepatan dengan hari ulang tahun Pramuka. “Tahun kemarin juga dilaksanakan ulang janji. Intinya kita perbaharui terus janjinya, agar senantiasa mengingat janji sebagai anggota Pramuka, sesuai yang telah diikrarkan saat pengucapan Trisatya,” tambah Ustazah Rina. Selain berlangsung khidmat, ada beberapa hal yang dinilai ‘seru’ oleh anggota ambalan yang notabene merupakan siswa SMA Adzkia Islamic School ini.
Pada momen perayaan hari ulang tahun Pramuka ini, siswa kelas XI Akhwat berkesempatan untuk melakukan pentas tari menggunakan bendera Semaphore. “Acaranya unik, terlebih ini merupakan kali pertama saya melaksanakan kegiatan ulang janji seperti ini,” tutur Shofie Anastasya, siswa kelas XI SMA Adzkia. Perempuan kelahiran Batam ini mengatakan, tahun lalu saat berada di kelas X, ia dan teman-temannya tak mendapatkan kesempatan untuk melakukan ulang janji, karena belum dilantik menjadi tamu ambalan.
“Kami para anggota ambalan diberikan lilin satu batang untuk setiap siswa, dan diharuskan duduk bersila di lantai lapangan. Di momen itu, kami juga diharuskan untuk merenung, sambil mendengarkan puisi perjalanan kisah-kisah kami selama menjadi anggota ambalan pramuka. Terharu, dan ada rasa bahagia juga. Mudah-mudahan kami di Adzkia dapat menjadi Pramuka sesungguhnya, mengamalkan janji yang telah diikrarkan,” cerita Shofie. (Nawang)