ADZKIA – Tak pernah ada manusia yang berharap bertemu dengan hewan melata sejenis Ular. Meski begitu, kita tentu tak dapat mengelak, jika suatu saat harus berhadapan dengan hewan vertebrata berdarah dingin ini.
Melalui kegiatan Guest Teacher yang dilaksanakan di SMA Adzkia Islamic School, Rabu (22/2) kemarin, Kak Satria praktisi dari Kerabat Dekat Reptil Tangerang Selatan berbagi tips kepada siswa mengenai langkah-langkah penanganan yang harus dilakukan jika bertemu Ular, dan telah dirangkum menjadi tiga langkah, sebagai berikut;
- Jangan Panik & Cari Orang yang Ahli
Hal pertama yang disarankan Kak Satria untuk dilakukan ketika bertemu Ular adalah mencari pertolongan orang yang Ahli. Kak Satria tak menghimbau siswa untuk menghadapi Ular sendiri, terlebih tanpa pengetahuan khusus terkait penanganan Ular, karena bisa atau racun dari beberapa jenis hewan melata ini dapat dikatakan sangat berbahaya.
- Cari Orang yang Paling Berani
Jika tak menemukan orang yang ahli, pilihan selanjutnya adalah mencari orang yang paling berani. Kak Satria menuturkan, Ular sebenarnya bukan tak dapat ditaklukkan oleh selain ahli. “Namun dengan catatan, sebelumnya kita memiliki pengetahuan tentang cara penanganan ketika bertemu Ular,” tutur Kak Satria.
Sebelum menghadapi Ular, Kak Satria menyarankan untuk terlebih dahulu menggunakan handuk basah yang dilemparkan ke kepala ular, sebelum menimpa bagian kepalanya dengan sesuatu yang berat seperti kayu, batu, atau balok. “Terlebih dahulu, lumpuhkan dulu kepalanya dengan kain basah atau karung basah. Jika kepalanya sudah ditutup menggunakan kain basah, maka kepalanya akan menjadi berat, dan lebih gampang dilumpuhkan.”
- Lari
Jika ketiga hal tersebut tak dapat dilakukan, pilihan lain yang bisa dilakukan adalah lari. Sebagai praktisi, Kak Satria lebih menyarankan untuk menghindar jika memang bertemu Ular di kebun atau di alam bebas. “Kalau Ularnya ditemui di kebun, misalnya, lebih baik kita yang kabur, karena itu memang habitat dia. Kalau di rumah, tidak apa-apa kita bunuh kalau misalkan ada orang yang ahli atau berani,” ungkap Kak Satria menjelaskan.
Selain cara untuk menghadapi Ular, Kak Satria juga berbagi tips mengenai penanganan jika tergigit Ular. “Pertama, lakukan imobilisasi bagian yang tergigit dengan cara membebat bagian tersebut menggunakan papan atau kardus,” tutur Kak Satria. Penanganan ini dijelaskan Kak Satria karena masih banyak masyarakat Indonesia yang salah kaprah dalam menangani korban yang tergigit ular. “Jadi yang dilakukan dengan membebat bagian yang tergigit menggunakan papan ya, bukan dengan mengikat dengan karet atau apapun bagian yang tergigit, untuk memutus aliran darah,” tambahnya.
Hal lain yang juga penting diingat dalam penanganan korban yang tergigit Ular berbisa adalah mengusahakan agar luka bekas gigitan tak lebih tinggi posisinya dari jantung agar bisa ular tidak mencemari aliran darah menuju jantung. “Setelah dibebat, usahakan jangan banyak pergerakan, dan usahakan agar segera ke rumah sakit secepatnya untuk mendapatkan pertolongan medis,” pungkas Kak Satria. (Nawang)