
ADZKIA – Ada hal yang berbeda dari suasana aula Pesantren Daarut Tauhiid Serua, Rabu (22/2) kemarin. Di lantai ruangan, tampak beberapa ekor ular sedang asyik merayap.
Ukurannya pun beragam, mulai dari sekecil ranting pohon hingga seukuran paha orang dewasa. Melihat hewan melata itu sibuk mengeksplor isi ruangan, sontak seisi ruangan yang saat itu dipenuhi oleh 43 siswa kelas X MIPA dan IPS menjadi riuh. “Tenang, ularnya jinak kok. Tidak apa-apa,” ujar Ustazah Arista menenangkan siswa akhwat yang tampak takut dan geli melihat ular-ular tersebut.
Menurut Guru Pengampu Mata Pelajaran Biologi SMA Adzkia Islamic School, kedatangan reptil berdarah dingin ini bukanlah tanpa alasan. “Alhamdulillah hari ini kita kedatangan kakak-kakak Praktisi Kerabat Dekat Reptil Tangerang Selatan, dalam rangka pembelajaran materi Biologi bab Reptilia,” tutur Ustazah Arista menjelaskan.

ADZKIA – Tak pernah ada manusia yang berharap bertemu dengan hewan melata sejenis Ular. Meski begitu, kita tentu tak dapat mengelak, jika suatu saat harus berhadapan dengan hewan vertebrata berdarah dingin ini.
Melalui kegiatan Guest Teacher yang dilaksanakan di SMA Adzkia Islamic School, Rabu (22/2) kemarin, Kak Satria praktisi dari Kerabat Dekat Reptil Tangerang Selatan berbagi tips kepada siswa mengenai langkah-langkah penanganan yang harus dilakukan jika bertemu Ular, dan telah dirangkum menjadi tiga langkah, sebagai berikut;
- Jangan Panik & Cari Orang yang Ahli
Hal pertama yang disarankan Kak Satria untuk dilakukan ketika bertemu Ular adalah mencari pertolongan orang yang Ahli. Kak Satria tak menghimbau siswa untuk menghadapi Ular sendiri, terlebih tanpa pengetahuan khusus terkait penanganan Ular, karena bisa atau racun dari beberapa jenis hewan melata ini dapat dikatakan sangat berbahaya.

ADZKIA – Usaha siswa Sekolah Kader SMA Adzkia Islamic School Pesantren Daarut Tauhiid Serua, Kota Tangerang Selatan, berbuah manis. Setelah ikhtiar dengan rutin latihan, serta memperbanyak doa, dua siswa sekolah yang berada di bawah binaan KH Abdullah Gymnastiar ini berhasil meraih medali perunggu dan perak kompetisi memanah dalam ajang Tzorfas Archery Competition 2023 ArcherTech Indonesia (TZF23), Jumat (8/2) kemarin.
Menurut penuturan Coach Memanah SMA Adzkia, Ustaz Akmal Jumara, setidaknya ada 20 sekolah di kota Tangerang Selatan yang juga mengikuti kompetisi memanah ini. “Alhamdulillah ada dua siswa SMA Adzkia yang berhasil meraih medali dalam ajang ini, yang pertama atas nama Muznah Nafisah dari kelas XI MIPA dan Qonita Muyasaroh dari kelas X MIPA,” ujar Coach Akmal Jumara, Senin (13/2).

ADZKIA – Usaha siswa Sekolah Kader SMA Adzkia Islamic School Pesantren Daarut Tauhiid Serua berbuah manis. Setelah ikhtiar dengan rutin latihan, serta memperbanyak doa, sekolah yang berada di bawah binaan KH Abdullah Gymnastiar ini akhirnya berhasil memborong piala dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Tingkat Kota Tangerang Selatan, Selasa (11/10) kemarin.
Tidak tanggung-tanggung, jumlah Medali yang diperoleh pun terdiri dari 3 Medali Emas dalam kategori Lari 1500 m Putra, Lari 400 m Putri, serta Lompat Jauh Putra. Sementara untuk 7 medali perak, didapatkan dari cabang AtletikLari 100 M Putra, Tolak Peluru Putra, Lompat Jauh Putri, Silat Tunggal Putra, Lari Estafet 4x10 M Putra, Lari Estafet 4x100 M Putri, dan Senam Santri Putri.
“Untuk 3 Medali Perunggu, kita dapat dari cabang Lari 800 M Putri, Lari 200 M Putra, Tolak Peluru Putri, serta Lomba short Movie. Alhamdulillah total Piala dan Medali yang diraih adalah 3 Emas, 7 Perak, dan 4 Perunggu,” ujar Wakil Kepala SMA Adzkia bidang Kesiswaan, Ustazah Rina Nurutami, Senin (24/10). Menurut Ustazah Rina, waktu yang dipersiapkan untuk ajang Pospekot ini sendiri adalah dua bulan. “Untuk Training Center sendiri memang sudah dipersiapkan cukup waktu bagi siswa untuk berlatih. Seperti kata pepatah Practice makes perfect. Harapannya dengan waktu latihan cukup, hasilnya akan maksimal, dan Alhamdulillah, dengan izin Allah, usaha tidak mengkhianati hasil,” tambahnya.
Selain memenangkan perlombaan, diungkapkan Ustazah Rina, ada satu hal lagi yang sangat ia syukuri selama mendampingi proses perlombaan ini. "Mereka tak melupakan, bahwa apapun kondisinya, maupun kegiatannya, mereka niatkan itu semua untuk berdakwah. Selama mengikuti kegiatan ini, santri tetap senantiasa mengamalkan apa yang diajarkan Gurunda KH Abdullah Gymnastiar kepada mereka, yaitu tetap BRTT (Bersih, Rapi, Tertib, Teratur-Red), salah satunya dengan merapikan sandal dan sepatu perserta, menjaga kebersihan, serta tetap menggunakan hijab syar'i, dan saya rasa, justru itu kemenangan yang utama bagi para santri. Mengamalkan apa yang mereka sudah dapat di Pesantren, dimanapun mereka berada," pungkas Ustazah Rina menutup wawancara. (Nawang)
Kisah Menginspirasi Alumnus Adzkia Islamic School : Ilham Rahmat Dinata
Siapa yang pernah menyangka jika kesukaannya pada kuda akhirnya dapat mengantarkan alumnus SMA Adzkia Islamic School, Ilham Rahmat Dinata, untuk menginjakkan kakinya di negeri sakura, Jepang...
Mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan passion ataupun minat sudah tentu menyenangkan. Terlebih lagi jika minat itu juga berjalan lurus dengan hobi. Hal ini pula yang Alhamdulillah saat ini terjadi pada Ilham. Alumnus sekolah dengan program beasiswa yang didukung penuh oleh Daarut Tauhiid Peduli tersebut memanfaatkan kecintaannya pada hobi berkuda untuk bisa mendapatkan beasiswa.
Tak tanggung-tanggung, pengalaman berkuda serta merawat kuda yang dimiliki Ilham bahkan membuatnya bisa menghirup udara segar di stable (kandang) kuda yang ada di Jepang. “Awalnya, lulus dari Adzkia Islamic School, saya memutuskan untuk Khidmat di Pesantren dan belajar mengurus Kuda. Hal ini sesuai pula dengan arahan serta permintaan Gurunda KH Abdullah Gymnastiar agar saya bisa berkhidmat di Adzkia,” kisah Ilham.